Terselubung.id – Hari ini 42 tahun lalu, musisi top John Lennon tewas ditembak oleh penggemarnya sendiri. Peristiwa naas itu terjadi di kota New York, Amerika Serikat.
Ketika Lennon bersama istrinya, Yoko Ono tengah menuju ke apartemennya. Kematian personil The Beatles ini memberikan duka mendalam bagi penikmat musik di seluruh dunia.
Orang yang bertanggung jawab atas kematian Lennon bernama lengkap Mark David Chapman. Mengutip Britannica, Mark Chapman lahir pada 10 Mei 1955 di Texas, Amerika Serikat.
Ia tumbuh di Decatur , Georgia, dan saat remaja telah mengembangkan obsesi dengan band The Beatles, terutama Lennon.
Usai lulus sekolah, Chapman bekerja Young Men’s Christian Association (YMCA) dan menjadi konselor bagi pengungsi Vietnam di Fort Chaffee, Arkansas.
Pada 1977, Chapman pindah ke Hawaii dimana di sana ia sempat mencoba bunuh diri namun berhasil dibawa ke rumah sakit dan selamat. Pada 1979, ia menikah dan bekerja sebagai penjaga keamanan.
Benarkah Terinspirasi Sebuah Novel?
Mengutip Radio X UK, Chapman sendiri selama ini telah dipengaruhi sebuah novel karya J.D Salinger berjudul The Catcher in the Rye.
Dalam novel tersebut, sang tokoh utama bernama Holden Caulfield digambarkan sebagai sosok yang menentang semua “kepalsuan” yang dia temui.
Novel pendek ini telah lama menjadi teks populer di kalangan anak muda. Lennon, dalam benak Chapman, adalah seorang yang “palsu”.
Chapman pergi ke New York pada Oktober 1980 dengan maksud untuk membunuh sang megabintang The Beatles tersebut, tetapi sesuatu berubah pikiran dan memutuskan untuk pulang.
Ketika Chapman melakukan perjalanan ke New York lagi pada tanggal 6 Desember lagi dengan membawa revolver kaliber .38, tidak ada yang menghalangi dia untuk menjalankan misinya.
Chapman menjalankan niatnya pada Lennon yang kala itu tengah berjalan kaki menuju ke apartemennya di gedung Dakota, New York.
Chapman muncul lalu menembaki Lennon dengan lima peluru dari revolvernya ke bagian punggung. Sempat dibawa ke rumah sakit Roosevelt, nyawa Lennon akhirnya tak tertolong.
Usai menjalankan aksinya, Chapman tidak beranjak dari TKP. Ia melepas mantelnya kemudian membaca novel The Catcher in the Rye.
Sebelum ditangkap, ia sempat ditemukan oleh seorang penjaga bernama Jose Perdomo. “Tahukah apa yang baru saja Anda lakukan?” tanya Jose, Chapman menjawab dengan tenang: “Ya. Saya baru saja menembak John Lennon.”
Mengutip History, psikiater menganggap Chapman sebagai psikotik ambang. Chapman diminta untuk mengaku gila, tetapi ia justru mengaku bersalah atas pembunuhan John Lennon tersebut. Atas perbuatannya, Chapman dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.
Pada 2000, pejabat penjara Negara Bagian New York menolak sidang pembebasan bersyarat Chapman. Ia mengatakan bahwa “tindakan kejam dan kekerasannya tampaknya didorong oleh kebutuhan Anda untuk diakui.”
0 Comments